Yayasan Sancta Maria
Sekolah ini merupakan SMA Katolik
pertama yang berdiri di kota Malang. Pendiri dan pengelolanya adalah Yayasan Sancta Maria,
milik serikat para imam dan biarawan ordo Karmel. Pada tahun 1936, ketika para Karmelit yang berkarya di Indonesia
masih merupakan bagian dari provinsialat Belanda,
sekolah ini didirikan untuk mendidik generasi muda bangsa Indonesia.
Pater Titus
Brandsma, martir yang oleh Paus Yohanes Paulus II telah digelari
"Beato" itu adalah salah seorang pendukung prakarsa pendirian sekolah
yang semula bernama Rooms Katholiek Algemene Middlebare School (RKAMS) St.
Albertus. Sampai dengan tahun 1942, sekolah ini hanya menerima siswa laki-laki pilihan. Artinya,
para calon siswa sekolah yang awalnya berlokasi di kawasan Rampal (dekat tangsi
militer Belanda waktu itu) diseleksi berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh
pada jenjang pendidikan sebelumnya.
Sekarang, Yayasan Sancta Maria Malang beralamat di
Mgr. Sugiyopranoto 2, Malang. Sekolah menengah yang dimiliki sekaligus diurus
sendiri hingga kini hanya dua, yaitu: SMAK St. Albertus, Malang
dan SMU Katolik St. Paulus,
Jember.
Meskipun yang mengasuhnya dulu adalah para imam dan
guru-guru Belanda
dengan pengantar bahasa Belanda, sekolah ini diperuntukkan bagi
mereka yang ingin mengenyam pendidikan sekolah menengah yang bermutu tinggi
tanpa pandang kekayaan, ras, agama, pangkat atau kedudukan. Yang penting,
mereka berjenis kelamin laki-laki dan bernilai baik. Baru pada tahun 1947 sekolah ini menerima
siswi, alias murid berjenis kelamin perempuan.
Tetapi, sekolah ini pernah tidak menerima siswa (1942-1946) karena gedung baru
yang berada di jalan Talang, Malang dirampas oleh Angkatan Udara Balatentara Jepang
dan digunakan sebagai markas.
Pada tahun 1946 sekolah dibuka lagi di gedung yang sekarang di tempati
oleh para biarawati
Ursulin
(OSU), pengelola SMA Cor Jesu. Pada tahun yang sama, sekolah dipindahkan lagi
ke gedung yang kini dikenal sebagai Panti Asuhan St. Theresia. Tidak lama
disitu, sekolah boyongan lagi ke gedung antik yang sekarang dikenal sebagai SMA Frateran.
SMA Dempo: dulu dan sekarang
Dalam kurun waktu itu, gedung di jalan Talang dibangun
kembali setelah ditinggalkan dalan keadaan telantar sebagai timbunan reruntuhan
akibat perang.
Pembangunan diselesaikan pada tahun 1949 dan sekolah pindah lagi ke gedung lama yang diperbarui.
Sejak tahun 1950 ia bernama SMA Katolik St. Albertus, tapi lebih terkenal dengan sebutan 'SMA
Dempo'. Padahal, sebenarnya kompleks sekolah ini tidak tepat di jalan Dempo,
melainkankan dikelilingi jalan Talang di depan, jalan Gede di belakang, jalan
Kurinci dan jalan Tanggamus di kiri-kanannya. Jalan Dempo adalah jalan kembar (seperti
jalan Ijen) yang lurus dihadapan pintu masuk Seminarium
Marianum, di jalan Talang 3.
Sejak berdirinya sampai sekarang, sekolah ini sudah
mengalami pergantian kepala sekolah (direktur) beberapa kali. Kecuali Bapak Ir.
J. Tahir, semuanya adalah imam / biarawan Karmelit. Pada saat bernama RKAMS St.
Albertus (1936-1941) sekolah yang
beralamat di jalan Rampal Kulon dan kemudian di jalan Talang 1 Malang ini
dipimpin oleh Pater M. van Haaren, O.Carm (1936-1938), kemudian oleh Pater
J. van Rooy, O.Carm. (1938-1940) dan Pater H.J.
Denteneer, O.Carm. (1940-1941). Ir. J. Tahir
memimpin sekolah ini pada tahun 1946-1950 ketika bernama Sekolah Menengah
Tinggi Katolik (SMTK) St. Albertus dan berpindah alamat sebanyak tiga kali,
yaitu di jalan Celaket 55, jalan Oro-Oro Dowo 58 dan jalan
Celaket 22 Malang. Pada tahun 1947, sekolah ini berganti nama menjadi Rooms Katholiek
Hogere Burgerschool (RKHBS) St. Albertus dan dipimpin oleh Zr. Mere
Perpetua, OSU dengan alamat jalan Celaket 21 Malang.
Kemudian, pada tahun 1948-1950, sekolah pindah lagi
ke jalan Talang 1 Malang
di bawah pimpinan Pater T. Noordermeer, O.Carm. Pada tahun 1950 Ir. J. Tahir
kembali memimpin sekolah yang merupakan peleburan tiga sekolah bernama
pelindung St. Albertus menjadi satu. Sekolah-sekolah tersebut masing-masing
adalah: SMTK St. Albertus (pengantar: bahasa Indonesia) di jalan Celaket 22
Malang. RKHBS St. Albertus yang berpengantar bahasa Belanda
(1947-1950), yang beralamat di
jalan Celaket 21 Malang dan terakhir pindah pula ke jalan Talang 1 Malang dan
berganti nama menjadi SMA Istimewa St. Albertus di bawah pimpinan Pater T.
Noordermeer, O.Carm Voorbereidend Hoger Onderwijs (VHO) St.
Albertus (1949-1951) di bawah pimpinan Ir. J. Tahir sendiri di
jalan Celaket 22 Malang (1949-1950) dan di jalan Talang 1 Malang (1950-1951).
Uniknya, VHO St. Albertus yang bernama 'Belanda'
justru berpengantar bahasa Indonesia dan sebaliknya SMA Istimewa
St. Albertus masih berpengantar bahasa
Belanda ketika beralih nama dari RKHBS.
Sekolah 'baru' di jalan Talang 1 Malang itu bernama
Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) St. Albertus. Pada tahun 1951 Pak Tahir digantikan
oleh Pater Th. J. M. Hogenkamp, O.Carm. yang
memimpin SMA Dempo sampai dengan tahun 1963. Pimpinan sekolah diserahkan
kepada Pater B. Soegiartono, O.Carm. yang
memegang jabatan itu sampai dengan tahun 1967, Pater E. Siswanto, O.Carm.
memimpin SMA Dempo sampai tahun 1998, Kemudian digantikan oleh Pater Michael M. Hartomo,
O.Carm. Selang beberapa waktu Pater E.
Siswanto, O.Carm kembali menjabat sebagai kepala sekolah.Namun tak
lama berselang, Romo Sis yang berpulang ke pangkuan Bapa pada tanggal 13 April
2002.
Selanjutnya jabatan kepala sekolah secara berturut-turut:
- Pater Albertus Herwanta, O.Carm. (2002-2006)
- Pater Paulus Waris S., O.Carm., Pjs. Kasek tahun 2007
- Pater Agung Wahyudianto, O.Carm., (2008 - 2012)
- Bruder Antonius Sumardi, O.Carm., (2012 - sekarang.)
Sebagai catatan mungkin berguna jika diberitahukan
bahwa pada tahun 1954 St. Albertus 'melahirkan' filialnya yang pertama di jalan
Celaket 55, dipimpin oleh Mere Immaculata, OSU. Pada tahun 1959 filial pertama itu
berdiri sendiri dengan nama SMAK Cor Jesu. Pada tahun 1960 sekolah ini
'melahirkan' filialnya yang kedua, dipimpin oleh Sr. Gerarda Maria, SPM di
jalan Panderman 7A Malang. Pada tahun 1965, filial kedua ini pun
berdiri sendiri dengan nama SMAK Santa Maria,
beralamat di jalan Raya Langsep 41 Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar